< 1 >
Read!
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 2 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 3 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 4 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).

Senin, 22 Februari 2016

TILAWATIL QURAN


 Suasana Tilawatil

Assallamualaikum, Wr. Wb.
Di TPA kami ada Ektrakurikuler Tilawatil Alquran yang diadakan setiap hari Sabtu di setiap seminggu sekali. Dengan di mentoring oleh Ustadz Tilawatil kami ALI IMRON sudah dimulai sejak beberapa tahun silam tepatnya tahun 2013 kegiatan Ekstra ini dilaksanakan. Beliau mengajar dengan sabarnya serta tekunnya sehingga kami selalu bersemangat dalam belajar.
Pada kesempatan kali ini kami belajar Maqra untuk Nuzulull Quran yakni Alquran Surat Al Isro Ayat 9 – 11. Maqra kali ini lumayan berat bagi kami karena menggunakan nada yang variatif serta lagu yang cukup variatif pula, akan tetapi dengan semangat adik – adik dan teman^^ Alhamdulillah….. lancar dan cukup menggembirakan peningkatan dari hari ke hari

Semangat belajar

berikut kami lampirkan attachment Maqra serta pembelajarannya.... (Pre Final) Maqra ini belum selesai

Rekaman Evaluasi Akhir : Klik Disini

HandOut : Klik Disini

Wassallamualaikum, Wr. Wb.

Senin, 28 September 2015

KEJUJURAN di Permainan Kelereng
Ketika Salah Satu ada Yang Curang Pasti Permainan Kelereng Akan Berakhir



Semua orang mendambakan anaknya mempunyai sifat jujur dalam segala hal, sehingga saat dewasa nanti anak-anak akan mempunyai karakter yang sangat baik dalam hidupnya. Kejujuran merupakan karakter dan sifat positif yang wajib dimiliki setiap orang agar dalam bersikap terhadap segala sesuatu dapat dipertanggung jawabkan secara moral
Ada wacana dalam dunia pendidikan akan dimasukkan kurikulum yang bermuatan tentang kejujuran, hal ini dilakukan karena melihat fenomena yang berkembang saat ini sangat sulit menemukan 'orang jujur' di negeri ini. Indikasinya yang sangat mudah adalah semakin banyaknya para pejabat kita yang melakukan tindak kejahatan korupsi di semua bidang. Pertanyaannya, efektifkah bila 'pendidikan kejujuran' tersebut dimasukkan dalam kurikulum? Bukankah orang-orang yang melakukan 'kejahatan korupsi' itu berpendidikan tinggi, bahkan banyak lulusan luar negeri?

Pendidikan kejujuran tak harus masuk kurikulum, sebab kejujuran itu adalah sifatnya sangat abstrak dan harus terbentuk dari proses yang panjang. Banyak yang mempengaruhi seseorang bisa berlaku jujur, misalnya keluarga, lingkungan pergaulan, kesempatan dan sistem. Seseorang hidup di keluarga yang yang tidak jujur, bisa dipastikan dia akan menjadi orang yang tidak jujur, begitu juga dengan lingkungan pergaulan yang kebanyakan orang tidak jujur maka dia juga akan mempunyai sikap yang tidak jujur. Sistem, orang yang mempunyai sifat jujur namun bekerja pada sistem yang bobrok, ada kecenderungan/keharusan untuk tidak berlaku jujur, maka dia  akan terbawa/hanyut pada sistem tersebut.

Anak-anak sekarang banyak 'terampas' waktunya/kebebasannya oleh sistem pendidikan formal, sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk bermain. Para ahli pendidikan beranggapan bermain:permainan tidaklah penting dan membuang-buang waktu, sehingga akan banyak mengganggu pendidikan formalnya/nilainya jatuh dan sebagainya. Padahal tidak semua anggapan itu benar. Banyak pemainan tradisional yang justru mengandung nilai pendidikan yang sangat tinggi, terutama dalam pembentukan karakter dan sifat positif dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu permainan tradisional yang  bisa penulis hadirkan adalah 'Bermain Kelereng'. Dalam permainan kelereng banyak pelajaran yang bisa diambil untuk pembentukan karakter seseorang. Permainan kelereng ada 'aturan' yang harus ditaati selama permainan, aturan tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan kelompok yang harus ditaati oleh semua kelompok. Aturan dibuat sendiri untuk ditaati sendiri, tidak seperti pejabat kita yang bikin aturan sendiri tapi dilanggar sendiri. Manakala aturan tersebut dilanggar oleh salah satu anggota kelompok permainan, maka buyarlah permainan tersebut.

Pelajaran yang sangat menonjol dalam permainan kelereng tersebut adalah nilai kejujuran, apabila ada salah satu anggota kelompok permainan tersebut TIDAK JUJUR maka permainan dipastikan akan berakhir. Ternyata pelajaran kejujuran tidak bisa hanya diteorikan semata di dalam kelas, tapi harus langsung dipraktikkan, seperti dalam permainan kelereng tersebut. Dalam permainan kelereng memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan karakter dan sikap positif dalam segala aktifitasnya terutama sifat kejujuran dan fairness. Kebiasaan bersikap dengan nilai-nilai yang benar merupakan landasan yang kuat dalam menjalin hubungan dengan orang lain di masa yang akan datang.

Hikmah yang bisa diambil dari permainan kelereng diantaranya:

1. Menanamkan nilai-nilai Kejujuran

2. Mengatur Emosi

3. Melatih Kemampuan Motorik

4. Melatih Kemampuan Berfikir/kecerdasan logis (kognitif)

5. Mengembangkan Kemampuan Sosial (berkelompok)

6. Kemampuan Berkompetisi-siap menang dan siap kalah

Bermain kelereng tidak sekedar bermain yang main-main?  []

Sumber : 
http://www.kompasiana.com/majuabdillah/pendidikan-kejujuran-dengan-permainan-tradisional_5529a82d6ea834f337552cfd

Sabtu, 05 Oktober 2013

cinta Masjid ku

MASJIDKU BERBENAH DIRI

Surya pagi ini menyinar terang
Bak Masjidqu yang makin benderang
Dirimu makin dipercantik dan diperindah
Oleh para - para penghuni mu

Oh . . . . Masjidqu
Kuingat dirimu dulu, tatkala belum ada yang bersendu
Tatkala semua masih terpadu
Namun ku akui kehebatanmu
Ku akui pula pengorbananmu

Walo kini mereka tlah mendua
Walo kini mereka tiada percaya
Namun Kau tetap dihatiku
Namun Kau tetap dijiwaku

Masih terdengar seru suaramu
Disaat dulu kau bisik padaku
Masih ku ingat pula bisikmu itu
"TETAP ISTIQOMAHLAH JAMAAHKU, ALLOH MAHA TAU MAKSUD HATIMU"

Memang manusia kini terpedaya
Memang manusia kini tertipu daya
Hidup di dunia tanpa ke ikhlasan
Hanya mengharap balas pujian dan sanjungan

Ya Alloh kirim Malaikatmu
Tuk sampaikan Nur Cahayamu
Tuk ceritakan semuanya
Apa maksud tujuan di Dunia

Pujian manusia tiada berguna
Pujian Allah, syurga bagi manusia
Tetap istiqomah sahabatqu
Ridho Allah menantimu

                    pagi hari nan cerah
                    diterasmu Al Munnajad

Minggu, 22 September 2013

Ibu..... kubantu kau sebisaku .......


"ANGON WEDUS" 

Ibu..... kubantu kau sebisaku ....... 




Gambar ini hanya ilustrasi kejadian saja

Siang itu kurasa panas matahari kian terik menyinari bumi, ..... "puanase tjah ....." kata seorang anak muda yang ngadem di bawah kipas angin sedikit merehatkan badan di kursi tamu saya .... saya yang sejak tadi terdiam di ruangan juga merasa gerah terasa sampai sampai ku ambil sebotol air dingin di almari es tuk mengurai panas suhu yang mendera tubuh ini ....... tak lama si anak muda berkata "muleh turu wae hyoo... panas-panas ngene penakke ngopo...."

Memang siang itu begitu terasa matahari nan terik karna waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB saat waktu ku lihat di Jam dinding ditempatku. Mungkin perubahan suhu yang exstrim sedang terjadi ataukah musim pancaroba telah terjadi, membuat semua orang enggan tuk beranjak dari tempat yang sejuk di rumah masing masing sambil menikmati aktifitas yang menurut kami paling enak di hari itu .....
Ku tengok di depan rumah, ku melihat ke sawah karena kebetulan rumahku pinggir sawah terik semakin kian terasa karena sawah juga kebetulan tanpa tanaman padi karena sekarang musim kemarau. Sudah beberapa bulan sawah di depanku di biarkan tak terurus karena tiada air untuk tanaman hidup dan tumbuh kembang.

TERTEGUN dan TERMANGUN tiada henti ku rasakan, melihat seorang anak kecil sendirian dengan tiga ekor kambing yang dipeliharanya sedang di gembalakan di sawah "ANGON WEDUS" orang jawa berkata. Saya yang melihat seolah olah merasakan betapa teriknya matahari menyengat kulit tubuhnya yang masih muda, dan hanya topi kusut tersandar dikepalanya. Tangan kecilnya memegang sebatang tongkat kecil penghalau kambing.

Entah apa yang ada di benak si anak kecil tersebut, hanya satu mungkin yang saya rasakan dan mungkin juga dia jawab apabila saya bertanya kepadanya ..... 
"KU INGIN MERINGANKAN BEBAN IBUKU YANG TELAH SUSAH PAYAH MENCARI NAFKAH DAN MEMBIAYAI SEKOLAHKU" saya yang masih seorang pelajar tak mampu berbuat banyak ibu, mungkin hanya ini yang bisa saya balas saat ini kepadamu ........... 

Sayapun mengenal si anak, dia tergolong anak yang rajin sekolah, rajin membantu orang tua dan tentunya tidak banyak permintaan dan tuntutan kepada sang ibu yang telah susah payah mencari nafkah & biaya sekolah, ku termenung sejenak dan kembali masuk kedalam rumah, kemudian keluar lagi untuk menengok kembali, ternyata si anak tetap teguh dengan tugasnya menggembala kambing dalam beberapa jam kemudian juga masih tegar berada di sawah yang terik tersebut.
Ilustrasi Cerita

Dan apakah kita mampu berada di posisi sang anak Untuk sedikit berusaha meringankan beban orang tua semampu kita, dan mungkin dia berkata "Ibu .... andaikan suatu saat nanti saya menjadi orang yang mampu dalam materi maka kaulah yang akan kuberikan kebahagiaan yang pertama, dan aku akan berusaha menjadi kebanggaanmu suatu saat nanti"

Dan Cerita ini sebagai penggugah kita untuk beusaha mengerti dan membatu keluarga kita semampu kita dan sebisa kita tanpa banyak tuntutan dalam menjalani kehidupan, Roda itu berputar seiring berjalannya waktu, dan janganlah menjadi orang yang sombong

Wong Jowo Matur :
"Nduk masiyo simbok gur dadi wong cilik sing angon wedus, mugo - mugo kowe suk dadiyo uwong biso linuwih lan iso angon kabecikan Simbok wis ngalakamdulillah"

artinya :
"Anakku sayang biarlah sekarang ibu hanya seorang penggembala kambing, tetapi  saya berdoa agar suatu saat nanti kamu akan menjadi orang yang lebih dari ibu dan jangan lupa untuk berbuat kebaikan dimanapun berada, Ibu sudah akan bersyukur"

Semoga Bermanfaat ......
dan renungan kita semua......

Minggu, 11 Agustus 2013

di penghujung malam ini ku titipkan doa, kpada detak jam dinding yang tak lelah panjatkan hamdallah, smoga apa yg kita laksanakan d hari ini dan hari2 mendatang bermanfaat bg org lain dan smoga ksehatan dan ksabaran selalu mewarnai senyum ini, agar slalu menebar manfaat bagi org lain. tatlala hati ini mulai terkoyah, kuatkan ya alloh.. . . . . dan sadarkanlah sgera agar tetap teguh dijalanmu, walau perih dan sesak di dada, kepada detak jam yang tag henti bersyukur padamu, ku titipkan doa, kepada Mu. . .. . . ya Alloh . . . . by Tofa

Selasa, 09 Juli 2013

Belajar dari keajaiban Semut


Jika kita melihat proses gotongroyong tentunya kita akan teringat dengan ekawanan semut, yang tanpa lelah dan letih saling bekerjasama dalam mencapai sebuah tujuan yang sama tanpa memandang perbedaan dan penuh keikhlasan.



Semut merupakan makhluk dengan populasi terpadat didunia dan menguasai hampir seluruh permukaan bumi. Kerapian dan disiplin tingkat tinggi semut sungguh luar biasa, tidak mengherankan jika salah satu surah dalam Al Quran diberi nama dengan Naml(semut).
Tercatat ada 4 surah dalam Quran yang diberi nama binatang ( semoga saya tidak salah) yaitu, Al Baqarah (sapi betina), An Naml (semut), An Nahl (lebah) & Ankabut(laba-laba). Sangat menantang instink pengetahuan kita apa gerangan  Alllah SWT sang pencipta alam semesta menempatkan nama-nama binatang ini sebagai nama surah. Khusus kesempatan ini akan dibahas beberapa hikmah dibalik keajaiban semut.

1. Etos kerja luar biasa
Tidak banyak yang mengetahui bahwa semut adalah makhluk terkuat didunia. Seekor semut bisa mengangkat beban 3x lebih besar dari ukuran tubuhnya lebih kuat dari gajah yang hanya bisa mengangkat 2x dari berat tubuhnya. Pelajaran yang bisa kita ambil, bahwa makhluk kecil seperti semut bisa melaksanakan tugas yang luar biasa ini, lalu mengapa manusia banyak yang mengeluh jika diberi beban kerja yang sedikit lebih banyak !!! Lihat betapa banyaknya perusahaan yang kerepotan mengurus karyawan yang kehilangan etos kerja jika diberi tambahan beban kerja.

2. Karakter Pantang menyerah

Semut tidak pernah menyerah dengan kondisi yang ada, coba saja anda menghalang-halangi atau menghentikan langkah mereka, mereka akan selalu mencari jalan lain. Tidak sekali-kali mereka berputus asa, mereka terus mencari jalan mencapai tujuannya. Bom Hiroshima & Nagasaki membawa duka yang mendalam bagi bangsa Jepang, tapi kekalahan perang dunia 2 tidak lantas membuat Jepang menyerah justru mereka bangkit. Jepang bangkit bagaikan semut-semut yang tidak mengenal kata menyerah, dengan industrinya Jepang menjadi 2 negara kekuatan ekonomi terkuat di dunia.

3. Semangat gotong royong
Sebagai makhluk yang hidup berkelompok, semut paham betul arti sebuah kerjasama tim yang baik. Menjalani hidup disarang dalam tanah bukan hal yang mudah, persediaan makanan jadi perhatian utama. Tidak jarang kita melihat sendiri ketekunan dan gotong royong semut mengangkat makanan kedalam sarang mereka. Berbeda dengan semut sebagian anggota dewan kita di senayan tanpa malunya bergotong royong menghabiskan uang negara tanpa program yang jelas, bahkan sampai korupsi uang negara secara berjamaah. 

cara semut membuat sarang
4. Teknologi yang hebat
Luar biasanya Semut juga dibekali dengan arsitektur yang hebat, arsitektur hebat dapat dilihat dari pembuatan sarangnya. Sarang semut terdiri dari beberapa ruang-ruang untuk perkebunan jamur, pembuangan limbah, gudang makanan, sirkulasi udara yang baik, serta terowongan yang saling berhubungan sehingga kelihatan seperti suatu kota. Teknologi arsitektur semut dirancang untuk ramah lingkungan dan bisa dinikmati semua anggota koloni. Bandingkan dengan keadaan kota Jakarta yang tiap tahun dihantam banjir. Banjir datang hanya karena masalah sepele yaitu hilangnya kepedulian lagi terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap sesama warga. Kita melihat gedung-gedung dibangun lebih tinggi dari permukaan jalan, lahan-lahan kosong sengaja dibeton akhirnya resapan air tidak masuk kedalam tanah justru meluber kejalanan.
Sebuah renungan dari sang pencipta berikut ini semoga bisa menyadarkan arti kemartabatan kita sebagai manusia, makhluk yang diberi akal.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al- Fushshilat:53] 





Akhirnya terciptalah bentuk sesuai rencana yang kita Harapkan Bersama

"RAK DAPUR MASJID"

Alhamdulillah

Jumat, 05 Juli 2013

Dasar Metode Pembelajaran

Metode Mengajar Anak TPA
Lessons 1

Teori dasar pembelajaran
Piramida Pendidikan
1.      Level TK (Taman Kanak – Kanak)
Di level ini si anak paling suka bila diajak berinteraksi dengan lingkungan dengan metode bernyanyi bersama, kemudian menyampaikan materi pembelajaran dengan metode bermain akan lebih tepat bagi anak pada level ini.

2.       SD (Sekolah Dasar)
Di level ini si anak masih memiliki sifat dan perilaku seperti di level sebelumnya namun rasa ingin tahu untuk memahami suatu peristiwa atau permasalahan sudah mulai muncul, pada level ini materi yang disampaikan sudah bisa menganjak ke arah materi namun juga harus diberikan metode bermain dan menyanyi namun dengan intensitas yang sudah dikurangi.

3.       SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Di level ini sang anak harus sudah dikenalkan pada etika, perilaku bersikap dengan tepat rasa malu berbuat salah harus sudah benar-benar tertanam pada diri anak pada usia ini, materi yang disampaikan sudah bisa ditingkatkan mulai pemahaman materi dan sesuatu yang baru tentang alam sekitar bisa dikenalkan lebih jauh.

4.       SMA (Sekolah Menengah Atas)
Di level ini anak sudah harus bisa untuk bertindak dan berbuat untuk sekitar dengan usahanya yang mulai dirilis tapi pantang menyerah adalah hal yang harus dimilikinya, peduli terhadap sekitar dan dia harus mampu untuk mulai bertindak nyata mengaplikasikan ilmu yang dia dapat dan kemudian belajar menyampaikan kepada orang lain walau masih terbata-bata namun ini suatu proses yang harus dijalankan.

5.       KULIAH (Perguruan Tinggi)
Di level ini anak sudah harus dituntut untuk menemukan hal yang baru setelah ia belajar memahami dan berbuat di level sebelumnya, dia sudah harus dituntut untuk menemukan hal yang baru demi terselenggaranya kemajuan sekitar serta sudah harus bisa untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang telah diterapkan pada pelaksanaan sebelumnya, kemudia mengaplikasikan pada pelaksanaan baru yang akan diselenggarakannya.


Dari gambaran diatas maka kita harus bisa memahami bahwa karakteristik anak itu berbeda-beda sesuai dengan jenjang tingkat pendidikan dan umur dari seseorang. Adalah kurang tepat apabila dalam pembelajaran tidak disesuaikan dengan tingkat kesulitan seperti yang ada paga piramida tersebut diatas, sebagai contoh Level anak SMP adalah bersikap  dan memahami karena ia telah lolos di jenjang SD maka memahami sekitar & bersikap menjadi inti dari keharusan yang ia kuasai dan miliki, namun akan menjadi berat baginya jikala dia harus mengemban tugas untuk menemukan hal yang baru di dalam pembelajaran yang berlangsung.

Copyright @ 2013 semua tentang almunnajad.